10 Februari 2012

♥ Merokok di Malam Hari Bisa Bikin Tidur Tak Nyenyak


Bagi perokok, menghisap batang rokok bisa kapan saja dilakukan, baik pagi, siang maupun malam. Tapi tahukah Anda bahwa merokok di malam hari bisa mengganggu dan membuat tidur tidak nyenyak?

Rokok tidak hanya membuat orang kurang tidur, tetapi juga bertanggungjawab untuk mengubah pola tidur sehingga membuat tidur terasa tidak nyenyak. Rokok bisa mengganggu tidur dengan berbagai cara.

Efek yang paling dramatis dari merokok adalah pengurangan waktu yang dihabiskan untuk tidur dalam, yang dikenal dapat menciptakan perasaan segar ketika bangun di pagi hari.

Pada tahun 2008, jurnal Chest melaporkan bahwa perokok kronis menghabiskan lebih banyak waktu tidur ringan (tidur tidak nyenyak), terutama di bagian awal malam, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (4/2/2012).

Pelakunya adalah nikotin, yang memiliki efek merangsang pada sistem saraf. Ironisnya, karena nikotin dalam aliran darah berkurang sepanjang malam, gejala penarikan meningkat. Gejalanya termasuk kegelisahan dan insomnia (kesulitan tidur).

Merokok juga merupakan faktor risiko untuk gangguan tidur berbahaya yang dikenal sebagai obstructive sleep apnea (OSA). Menurut Mayo Clinic, perokok tiga kali lebih mungkin menderita OSA dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

Selama OSA, saluran udara akan menyempit atau tersumbat, mencegah oksigen yang cukup sampai ke otak selama tidur. Mendengkur sangat keras dan bangun terengah-engah adalah 2 gejala umum OSA, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan hipertensi pulmonal, gagal jantung dan kematian dini.

Merokok meningkatkan risiko untuk OSA karena kebiasaan itu mengiritasi lapisan tenggorokan dan menyebabkannya tersumbat di malam hari. Kabar baiknya, berhenti merokok segera dapat meningkatkan kesehatan tidur.

♥ jatuh cinta bikin orang sering berpikiran negatif


Jatuh cinta seharusnya membuat orang lebih bahagia, karena selalu ada yang diajak bertukar pikiran. Namun menurut penelitian, seseorang yang sedang kasmaran justru lebih sering dibayangi pikiran negatif sehingga lebih mudah stres.

Penelitian yang dilakukan di Florida State University tersebut menunjukkan, pikiran negatif lebih sering muncul ketika seseorang sedang memikirkan hubungan serius dengan seseorang yang sangat dicintai. Bila tidak diatasi, pikiran itu akan menjadi pemicu stres.

Perasaan cemburu merupakan salah satu bentuk pikiran negatif yang sering muncul saat sedang jatuh cinta. Pikiran negatif lainnya adalah rasa iri atau bahkan kebencian yang dipaksakan, apabila bertemu dengan orang lain yang dianggap bisa jadi saingan.

Dalam sebuah eksperimen, para ilmuwan meminta 130 relawan berusia muda yang sedang menjalin hubungan serius dengan pasangannya. Para relawan ini diminta membuat tulisan dengan pilihan tema antara seks, cinta dan tema lain yang sifatnya netral.

Setelah tulisan itu dikumpulkan lalu dikelompokkan sesuai pilihan tema, para relawan diminta mengomentari foto seseorang dari jenis kelamin yang sama. Orang-orang yang ditampilkan dalam foto tersebut sengaja dipilih yang secara rata-rata lebih menarik dibanding para relawan.

Komentar yang muncul tentu saja beragam, ada yang kagum dan kemudian memuji namun ada juga yang mencela. Ketika dibandingkan, relawan yang mencela penampilan orang-orang dalam foto itu lebih banyak yang menulis soal cinta dibandingkan relawan dari kelompok yang menulis tentang seks maupun hal lain.

"Seks itu jangka pendek, sedangkan cinta itu sebuah perencanaan jangka panjang. Tak heran jika orang jadi lebih sensitif terhadap orang lain yang berpotensi mengganggu hubungannya dengan pasangan," kata salah seorang peneliti, Jon Maner PhD seperti dikutip dari Menshealth.com, Senin (6/2/2012)